Selasa, 29 November 2011

BENTUK-BENTUK KARANGAN


MENGENAL LEBIH DALAM MENGENAI BENTUK-BENTUK KARANGAN

I.                PENDAHULUAN

                    Pada dasarnya, manusia merupakan mahluk yang dianugerahi berbagai macam pengetahuan dan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, salah satunya perasaan akan seni, yang dalam istilah budaya, manusia dikatakan mempunyai rasa, cipta, dan karsa.

                    Salah satu wujud rasa, cipta, dan karsa manusia terhadap seni, yaitu lahirnya berbagai jenis karya mulai dari seni ukir, seni tari, seni rupa, seni musik, seni drama, dan seni sastra. Salah satu bentuk hasil karya manusia dalam seni sastra yaitu karangan atau tulisan-tulisan.

                    Karangan bisa didefinisikan sebagai karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Ide untuk membuat suatu karangan biasanya didapat berdasarkan fakta, pengalaman pribadi si penulis, renungan atas peristiwa, antisipasi kejadian di masa depan, atau sekadar mengungkapakan rasa keindahan dan kekaguman terhadap sesuatu.

Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Namun ditinjau berdasarkan bobotnya, karangan dapat dibedakan menjadi:
a.              Karangan Ilmiah;
b.              Karangan Semi Ilmiah; dan
c.               Karangan Non Ilmiah.

II.              PEMBAHASAN
A.              Karangan Ilmiah
Definisi karangan ilmiah antara lain:
v    hasil penjabaran secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan dengan menggunakan bahasa baku atau ilmiah.
v    serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.  (Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi).
v    karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar. (Brotowidjoyo)
v    laporan tertulis yang dipublikasikan dan dipaparkan berdasarkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. (Hery Firman)
v    suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya. (Eko Susilo, M)

Tujuan dari Karangan Ilmiah, antara lain:
v    sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
v    menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

Sifat dari karangan ilmiah antara lain:
v    NON TEKNIS KONKRIT : Informatif, bernada populer, spesifik dan kongkrit, tanpa ajakan emosional atau imaginatif, sistematis dan ditujukan kepada pembaca dengan pengetahuan ilmiah dasar.
v    TEKNIS UMUM : Informatif, teknis, tidak untuk kepentingan pribadi, masalah secara umum, kongkrit, tidak ada ajakan emosional, ditujukan kepada pembaca berpengetahuan teknis.
v    ABSTRAK NORMAL : Informatif, umum, non teknis, tidak untuk kepentingan pribadi, menyertakan pendapat orang lain tanpa bukti, tidak ada ajakan emosional, populer.
v    SPESIFIK HISTORIS : Informatif, sumber sejarah, tanpa ajakan emosional, tidak untuk kepentingan pribadi, tidak memuat penilaian, kongkret, spesifik, semi teknis, bahasa dan susunan normal.

Ciri-ciri karangan ilmiah:
v    kejelasan, yaitu semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
v    kelogisan, yaitu keterangan yang dikemukakan masuk akal.
v    kelugasan, yaitu pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
v    keobjektifan, yaitu semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
v    keseksamaan, yaitu berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
v    kesistematisan, yaitu semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
v    ketuntasan, yaitu segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya

Syarat-syarat karangan ilmiah, antara lain:
v    mengandung masalah serta pemecahannya ;
v    masalah harus merangsang atau menarik perhatian pembaca;
v    lengkap dan tuntas, artinya membeberkan semua segi yang berkaitan dengan masalahnya; dan
v    disusun menurut sistem tertentu dan metode tertentu sehingga mudah dimengerti dan dipahami.

Bentuk-bentuk karangan ilmiah antara lain:
v    Laporan, yaitu bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan.
v    Makalah, yaitu karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif
v    Kertas kerja, yaitu karangan yang berisi prasaran, usulan, atau pendapat yang berkaitan dengan pembahasan suatu pokok persoalan, untuk dibacakan dalam rapat kerja, seminar, simposium, dan sebagainya.
v    Skripsi, yaitu karya tulis yang diajukan untuk mencapai gelar sarjana atau sarjana muda yang ditulis berdasarkan studi pustaka atau penelitian bacaan, penyelidikan, observasi, atau penelitian lapangan sebagai prasyarat akademis yang harus ditempuh, dipertahankan dan dipertanggungjawabkan oleh penyusun dalam sidang ujian.
v    Tesis, yaitu karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi, dengan pernyataan-pernyataan dan teori yang didukung oleh argumen-argumen yang lebih kuat.
v    Disertasi, yaitu karangan yang diajukan untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang diberikan oleh suatu univesitas dengan isi pembahasan masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada persoalan dalam tesis.

v    Resensi, yaitu karya tulis yang berisi hasil penimbangan, pengulasan, atau penilaian sebuah buku. Resensi yang disebut juga timbangan buku atau book review sering disampaikan kepada sidang pembaca melalui surat kabar atau majalah. Tujuan resensi ialah memberi pertimbangan den penilaian secara objektif, sehingga masyrakat mengetahui apakah buku yang diulas tersebut patut dibaca ataukah tidak.
v    Kritik, yaitu bentuk karangan berisi penilaian baik-buruknya suatu karya secara objektif dan tidak hanya mencari kesalahan atau cacat suatu karya, tetapi juga menampilkan kelebihan atau keunggulan karya itu seperti adanya.
v    Esai, yaitu semacam kritik yang lebih bersifat subjektif, dengan maksud apa yang dikemukakan dalam esai lebih merupakan pendapat pribadi penulisnya.

B.              Karangan Semi Ilmiah
Definisi karangan semi ilmiah antara lain:
v    karangan yang memaparkan aspek khusus iptek dengan menggunakan bahasan umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
v    Karangan ilmu pengatahuan yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya.

Tujuan dari karangan semi ilmiah, antara lain:
v    untuk mengkomunikasikan sejarah, penemuan, perkembangan baru, aplikasi, atau juga isu kontroversi iptek, kepada masyarakat awam agar mereka dapat mengikuti perkembangan iptek tersebut.

Sifat karangan semi ilmiah yaitu:
v    pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari.
v    mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis.
v    menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya

Ciri-ciri karangan semi ilmiah antara lain:
v    fakta obyektif dan disesuaikan dengan masyarakat.
v    menggunakan kata/bahasa yang sederhana.
v    mudah dimengerti.
v    tidak memuat hipotesa.
v    tidak ragu-ragu.
v    dibarengi dengan historis dan kadang-kadang diselingi cerita fiktif.
v    judul mudah ditangkap maksudnya.
v    menghimbau perasaan pembaca seolah-olah mengalami atau melihat sendiri.

Bentuk-bentuk karangan semi ilmiah antara lain banyak terdapat pada rubrik-rubrik atau artikel pada majalah atau surat kabar, dengan maksud memberikan suatu informasi kepada pembaca.

C.             Karangan Non Ilmiah
Definisi karangan non ilmiah antara lain:
v    karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.

Tujuan dari karangan non ilmiah antara lain:
v    mengekspresikan suatu ide, gagasan, atau konsep tulisan yang bersumber dari inspirasi atau imajinasi penulisnya namun tidak terikat dengan aturan formal seperti karangan ilmiah.

Sifat dari karangan non ilmiah antara lain:
v    karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum.
v    bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
v    praktik penulisannya tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting, dan lain-lain.

Ciri-ciri karangan non ilmiah antara lain:
v    EMOTIF : sedikit informasi, kemewahan dan cinta menonjol, melebihkan kebenaran mencari keuntungan, tidak sistematis.
v    PERSUASIF : cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca.
v    DESKRIPTIF : informatif sebagian imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat pribadi.
v    KRITIK tanpa dukungan bukti : tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadang-kadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasar, subyektif dan pribadi.

Bentuk-bentuk karangan non ilmiah antara lain:
v    Cerpen, yaitu suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.
v    Dongeng, yaitu suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, diakhir cerita biasanya mengandung pesan moral.
v    Roman, yaitu sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau ganjaran yang isinya melukisnya perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
v    Novel, yaitu sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita.
v    Drama, yaitu suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.

III.            PENUTUP
Dengan penjelasan dan pendalaman dari beberapa bentuk karangan, kiranya dapat memberikan manfaat maupun menambah wawasan pengetahuan terutama mengenai sastra Indonesia, dan yang terpenting adalah dengan terus berkarya, seseorang akan dikenal dan dikenang oleh masyarakat.

Sumber:

http://deadie13.wordpress.com/2010/06/07/karya-ilmiah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar